Jumat, 03 Maret 2017

Permainan game online berdampak buruk ?


kali ini saya ingin membicarakan tentang game online karena saya sendiri suka bermain game online.

kebanyakan orang bilang bahwa bermain game online itu bisa berdampak buruk bagi diri seseorang. saya kurang setuju dengan statment ini , karena tidak semua orang yang bermain game online berdampak buruk. saya akan berikan contoh orang-orang yang sukses dalam bermain game online tampa berdampak buruk pada dirinya sendiri ataupun orang lain disekitarnya .

1. Syed “Sumail” Hassan

dota sumail 4


seperti di lontarkan di http://www.duniaku.net/2015/08/23/dota-sumail-milyuner-mario-teguh/


TI5_1(1)

Sebagaimana kita ketahui beberapa waktu yang lalu kompetisi dunia DotA 2 baru saja selesai di gelar di Key Arena, Seattle. Pertarungan yang diikuti 18 Tim berjalan dengan sangat menegangkan. Memasuki babak Final terjadi pertarungan sengit antara EG ( Evil Geniuses) dari USA melawan Tim dari China CDEC. Kompetisi berjalan dengan ketat hingga akhirnya CDEC harus mengakui kekalahannya seteah dikalahkan oleh EG dengan skor 3 – 1. Kompetisi pun berakhir, gelar juara berhasil digandeng oleh tim dari USA EG (Evil Geniuses).
DotA 2 merupakan turnamen yang sangat luar biasa. Bagaimana tidak total hadiah pada turnamen ini mencapai Rp. 249 MILIAR!! WOW! (sekali menjuarai turnamen ini kamu bisa kaya mendadak). Belum lagi hadiah berupa materi dari para sponsor.
EG (Evil Geniuses) sendiri beranggotakan Peter “Ppd” Dagger (kapten, support), Clinton “Fear” Loomis (carry), Syed “Sumail” Hassan (mid), Saahil “Universe” Arora (offlane), dan Kurtis “Aui_2000″ Ling. Yang menarik perhatian dari tim ini adalah Sumail (15) di usianya yang sangat dini, dia telah berhasil menjadi milyuner.

Syed Sumail “SumaiL” Hassan pertamakali direkrut oleh EG pada bulan Januari 2015. Dengan waktu yang sangat singkat, Sumail mampu memberikan kontribusi yang besar untuk EG, hingga akhirnya Tim EG berhasil mendapatkan gelar juara.

Sumail lahir dan tinggal di Pakistan, ditempat ia tinggal “game” merupakan sesuatu yang jarang ada dan tidak sepopuler di kota-kota besar. Sumail hidup dari keluarga biasa. Ia bahkan tidak memiliki komputer. Untuk bermain game Sumail harus pergi ke kafe internet (semacam Warnet). Sumail sangat ingin bermain, namun dia tidak mempunyai cukup uang. Untuk dapat memenuhi keinginannya tersebut, sampai pada akhirnya dia menjual sepedanya agar dapat bermain DotA, meskipun hanya untuk beberapa jam saja.
“I lived in Pakistan for 15 years. Growing up, I wanted to play so bad that I sold my bike just to be able to play for more hours.”

Sumail sangat serius dengan apa yang telah ia lakukan. Ia berlatih tekun dengan bermain DotA selama 9 jam perhari. (Kalau di indonesia mungkin anak seperti Sumail sudah dimarahi habis-habisan) Sumail sangat berterimakasih dengan ayahnya yang telah bekerja keras untuk mendukung keinginanya. Begitu pula dengan keluarganya yang terus mendukung Sumail hingga saat ini. Salah satu anggota keluarga Sumail mengatakan bahwa Sumail merupakan pemuda yang sangat ambisius, ia selalu mengatakan pada kedua orang tuanya “biarkan saya melakukan ini dan suatu hari saya akan membuat kalian semua benar-benar bangga atas apa yang telah saya lakukan” kata-kata sumail tersebut benar-benar terbukti. 

2. N1CS MARINE


Di babak final, tim N1CS MARINE harus berhadapan dengan ARD PRFS yang berasal dari Medan. Pertandingan pun terlihat sengit, tetapi tim N1CS MARINE berhasil menguasai jalannya pertandingan dengan sangat lancar. Berbagai taktik dan pola serangan yang dilancarkan oleh N1CS MARINE selalu berhasil melumpuhkan tim ARD PRFS, terutama di babak pertama pertandingan.

Merasa tertinggal cukup jauh di babak pertama, tim ARD PRFS akhirnya mulai menunjukkan taringnya di babak kedua. Mereka berhasil memenangkan beberapa ronde pertandingan meskipun dengan perlawanan yang sangat sengit dari N1CS MARINE. Sayang dewi fortuna nampaknya belum berpihak ke tim ARD PRFS, sehingga mereka hanya mampu memperoleh gelar juara kedua dan memperoleh hadiah sebesar Rp100 juta.
dan N1CS MARINE keluar sebagai juara pertama dan memperoleh hadiah sebesar Rp.1 MILIAR .

Ketua dari N1CS yaitu Marcel pernah berbicara bahwa hasil dari dia bermain game dia bisa membuka usaha untuk keluarganya . bukan hanya dirinya , rekan-rekan satu teamnya pun membuka usaha dari hasil mereka bermain game .


jadi kita bisa simpulkan bahwa bermain game itu tidak selalu terlihat buruk . jika bermainnya berlebihan sampai membolos sekolah atau kuliah maupun menghiraukan hal lain yang penting karena terlalu fokus bermain game itu memang buruk . intinya adalah jika kalian menekuni sesuatu tekuni dengan sepenuh hati tetapi tidak meninggalkan kewajibannya atau sesuai porsinya .


Share:

0 komentar:

Posting Komentar