Jumat, 13 Januari 2017

Manajement Information system

Pengertian atau Definisi Sistem Informasi Manajemen Menurut 7 Ahli Manajemen


1. Sistem Informasi Manajemen Menurut Jogiyanto Hartono (2000:700)
Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk  semua tingkat manajemen didalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

2. Sistem Informasi Manajemen Menurut George M. Scott yang diterjemahkan oleh Budiman (2001:100)
Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Sifat Sistem Informasi Manajemen dapat digaris bawahi sebagai berikut:
  • Sistem Informasi Manajemen (SIM) Adalah Menyeluruh
  • Sistem Informasi Manajemen (SIM) Adalah Terkoordinasi  
  • Sistem Informasi Manajemen (SIM) Memiliki Sub-sistem Informasi
  • Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terintegrasi Secara Rasional 
  • Sistem  Informasi  Manajemen  (SIM)  Mentransformasikan  Data  kedalam  Informasi dengan berbagai Cara 
  • Sistem Informasi Manajemen (SIM) Meningkatkan Produktivitas 
  • Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sesuai dengan Sifat dan Gaya Manajer 
  • Sistem Informasi Manajemen (SIM) Menggunakan Kriteria Mutu yang Telah Ditetapkan 

3. Sistem Informasi Manajemen Menurut Raymond  Coleman yang diterjemahkan oleh Moekijat  (1991:40)

Sistem Informasi Manajemen yang efektif adalah  jika sistem tersebut dapat memberikan data yang cermat,  tepat waktu, dan yang penting artinya bagi perencanaan, analisis, dan pengendalian manajemen untuk mengoptimalkan pertumbuhan organisasi.
1-3 Sumber: http://digilib.unila.ac.id/15862/17/BAB%20II.pdf

4. Sistem Informasi Manajemen SD Menurut Leonardo Hasahatan Siregar (2007)

Sistem Informasi Manajemen SIM merupakan sebuah sistem terstruktur yang digunakan untuk mengelola data secara komputerisasi. Didalam SIM terdapat beberapa fungsi yang dibutuhkan yaitu pencarian pemuktahiran presentasi data dan penyimpanan data. Dengan demikian dapat diharapkan SIM dapat dikaitkan untuk mempermudah penyusunan informasi manajemen sekolah-sekolah agar terstruktur dengan baik. Bantuan Operasional Sekolah BOS merupakan bantuan yang diberikan pemerintah untuk melancarkan program belajar sembilan tahun sehingga diperlukan informasi basis data tiap Sekolah Dasar agar lebih mudah dalam pendistribusiannya. Sistem Informasi Manajemen Sekolah Dasar SIM-SD dibuat dari pengabungan informasi data tabular dan data spasial yang akan menghasilkan basis data sekolah yang lebih mudah penggunaannya user friendly. Hasil dan analisa SIM ini berupa Sistem Informasi Basis Data tiap-tiap sekolah yang meliputi data spasial dan data tabular. Dari hasil dan analisa informasi data yang dip eroleh BOS pada umumnya dipergunakan untuk biaya operasional personil sehingga bertolak belakang yang seharusnya untuk biaya operasional nonpersonil. Depdiknas 2006.
Sumber: digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-3100007028448/7725
5. Sistem Informasi Manajemen Menurut Gordon B. Davis (1984)

Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang  terintegrasi  antara  manusia  dan  mesin  yang  mampu memberikan informasi sedemikian rupa untuk menunjang jalannya operasi, jalannya manajemen dan fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi.

6. Sistem Informasi Manajemen Menurut James.  A.F.  Stoner

Definisi Sistem Informasi Manajemen yaitu metode yang formal yang menyediakan bagi pihak manajemen sebuah informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya, untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi   perencanaan, pengawasan, dan fungsi operasi sebuah organisasi yang lebih efektif.  
7. Menurut the ensiclopedia of management

Sistem informasi manajemen adalah pendekatan yang direncanakan dan disusun untuk memberikan   bantuan piawai yang memudahkan proses manajerial kepada pejabat pimpinan. Moekijat (2005).
5,6,7 - sumber: http://digilib.uinsby.ac.id/6999/3/bab%202.pdf

KESIMPULAN
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk memberikan data kepada manajemen untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan.Data-data tersebut diolah oleh manajemen untuk menjadi sebuah informasi.

Tujuan Sistem Informasi Manajemen


  1. Menyediakan suatu informasi yang dipergunakan didalam suatu perhitungan harga pokok jasa, produk, serta tujuan lainnya yang diinginkan manajemen.
  2. Menyediakan suatu informasi yang dipergunakan didalam suatu perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, serta juga perbaikan berkelanjutan.
  3. Menyediakan suatu informasi untuk pengambilan suatu keputusan.
"Tujuan adanya SIM adalah supaya organisasi memiliki suatu sistem yang dapat dihandalkan dalam mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan strategis.” (Wahyudi K. dan Subondo Agus M, 2001 : 6).

Proses Sistem Informasi Manajemen

1. Perencanaan
2. Pengendalian
3. Pengambilan Keputusan

Sumber Daya Sistem Informasi Manajemen

  1. Komponen perangkat keras (hardware) berada pada pondasi dan menyediakan infrastruktur untuk mendukung SIM. 
  2. Komponen perangkat lunak (software) merupakan suatu komponen untuk mempercepat proses penyampaian.
  3. Di puncak piramida terdapat SDM (brainware), merupakan hal paling akhir disiapkan tetapi  merupakan hal yang paling penting, karena jika SDM tidak siap, maka sebuah SIM tidak akan dapat berjalan

Fungsi Sistem Informasi Manajemen

  1. Mempermudah dalam perencanaan, peembagian tugas, dan pengawasan.
  2. Pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien karena data yang ditampilkan lebih akurat dan cepat
  3. Produktifitas meningkat
  4. Menekan biaya-biaya yang tidak diperlukan
  5. Kualitas SDM meningkat, karena pekerjaan utama dengan dibantu oleh sistem sehingga SDM akan berpikir lebih kreatif ke arah positif.

Contoh Penerapan Sistem Informasi Manajemen

  1. Sistem informasi akuntansi (keuangan)
  2. Sistem informasi akademik (pendidikan/sekolah)
  3. Sistem informasi pemasaran
  4. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory)
  5. Sistem informasi personalia (HRD)
  6. Sistem informasi distribus
  7. Sistem informasi pembelian (purchasing)
  8. Sistem informasi kekayaan
  9. Sistem informasi analisis kredit 
  10. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (riset)
  11. Sistem informasi analisis software
  12. Sistem informasi teknik (engineering)
  13. Sistem informasi Rumah Sakit
sumber:
-http://www.ekoonomi.com/2016/09/sistem-informasi-manajemen.html
Share:

Management By Exception

Definisi Management By Exception

MBE adalah suatu kemampuan dasar yang disediaakan oleh sistem informatika yang berbasis komputer yang memikul sebagian tanggungjawab dalam pengendalian sistem fisik maka waktu yang dimiliki manajer dapat digunakan secara efektif.

Pada Management By Exception (MBE) seorang manajer untuk dapat melakukan pengendalian atas bagian yang menjadi tanggungjawabnya harus didukung oleh tersedianya :
1) Informasi mengenai apa yang telah dan sedang dicapai pada unit kerjanya.
2) Standar kinerja yang dapat menunjukkan apa yang harus dicapai oleh unit kerjanya.

Standar yang dikombinasikan dengan output informasi misalnya laporan penjualan maka memungkinkan terjadinya Management By Exception. MBE adalah gaya atau tindakan yang dilakukan manajer apabila terjadi letidalsesuaian antara Kinerja Aktual( apa yang telah dan sedang dicapai ) dengan Standar Kinerja ( apa yang harus dicapai).

Contoh :
Ω Seorang manajer menetukan bahwa jumlah produksi Susu Bantal Real Good dalam sehari harus ada 50.000 bungkus sampai 75.000 bungkus. Karena suatu waktu dimana saat kapasitas tenaga kerja lebih banyak bekerja (lembur) maka jumlah produksi Susu Bantal Real Good meningkat drastis menjadi 94.000 bungkus hari itu. Maka saatnya MBE beraksi. Manajer memikirkan dan mengambil keputusan yang harus dilakukan oleh kelebihan produksi.
Ω Keputusan yang dapat diambil antara lain:
- Menyimpan sisa produksi susu bantal di gudang untuk persediaan stock.
- Menjual kepada agen atau eceran terdekat dengan harga yang terjangkau.
- Mempromosikan untuk penjualan sebagai hadiah atau sampel.

Dalam mengmbil keputusan manajer harus diperhitungkan :
1. manajer tidak membuang waktu memantau aktivitas yang berlangsung secara normal
2. keputusan dapat lebih terfokus pada hal hal yang lebih memerlukan perhatian.
3. perhatian dipusatkan pada peluang-peluang maupun hal hal yang berjalan

Seorang manager dapat melakukan pengendalian atas bagian yang menjadi tanggung
jawabnya hrus didukung oleh tersedianya:
Informasi mengenai dan apa yang sedang dicapai oleh unit kerjanya
Standar kinerja yang dapat menunjukan apa yang harus dicapai oleh unit kerjanya.
Standar yang dikombinasikandengan output informasi (misalnya laporan penjualan)akan
memungkinkan terjadinya management by exception.

Management by exception adalah gaya atau tindakan yang dilakukan manager apabila
terjadi ketidaksesuaian antara kinerja aktual(apa yang sedang dicapai) dengan standar
kinerja(apa yang harus dicapai).
Contoh:seorang manager menentukan bahwa jumlah produksi sepatu dalam sehari harus
berada dalam jangkauan 1000 sampai 1250 pasang sepatu.apabila dalam suatu saat
jumlah produksi melebihi standar yang ditentukan,misalnya hingga 1500 pasang sepatu
maka berlakulah MBE.manager melakukan dan mengambil keputusan pada kondisi saat
itu.
Jika anda seorang manager apa yang akan anda lakukan terhadap kelebihan produksi
sepatu tadi?
Management by exception memberikan tiga kelebihan dasar:

manager tidak membuang waktu untuk memantau aktivitas yang berlangsung secara
normal.
keputusan dapat lebih terfokus pada hal hal yang lebih memerlukan perhatian.
perhatian dipusatkan pada peluang peluang maupun hal hal yang berjalan semestinya.
MBE adlah suatu kemampuan dasar yang disediakan oleh SIBK(sistem informasi
berbasis komputer).dengan kondisi dimana SIBK memikul sebagian tanggung jawab
dalam pengendalian sistem fisik,maka waktu yang dimiliki manager dapat digunakan
secara efektif.

sumber:
-http://kazovanajah.blogspot.co.id/2010/11/definisi-management-by-exception.html
Share:

PANDANGAN MOTIVASI DALAM ORGANISASI

PANDANGAN MOTIVASI DALAM ORGANISASI

Perkembangan teori manajemen juga mencakup model – model atau teori – teori motivasiyang berbeda – beda. Berikut ini akan dibahas tiga diantara model – model motivasi dengan urutan atas dasar kemunculannya, yaitu model tradisional, model hubungan manusiawi, dan model sumber daya manusia. Pandangan manajer yang berbeda tenang masing – masing model adalah penentu penting keberhasilan mereka dalam mengelola karyawan. Perbandingan antara ketiga model tersebut secara ringkas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Model Tradisional
Model tradisional dari motivasi berhubungan dengan Frederick Taylor dan aliran manajemen ilmiah. Model ini mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana pekerjaan – pekerjaan harus dilakukan dan digunakannya system pengupahan insentif untuk memotivasi para pekerja – lebih banyak berproduksi, lebih banyak menerima penghasilan.
Pandangan Tradisional menganggap bahwa para pekerja pada dasarnya malas, dan hanya dapat dimotivasi dengan penghargaan berwujud uang. Dalam banyak situasi pendekatan ini cukup efektif. Sejalan dengan meningkatnya efesiensi, karyawan yang dibutuhkan untuk tugas tertentu dapat dikurangi. Lebih lanjut, manajer mengurangi besarnya upah insentif. Pemutusan hubungan kerja menjadi biasa dan pekerja akan mencari keamanan atau jaminan kerja daripada hanya kenaikan upah kecil dan sementara.
Model Hubungan Manusiawi
Banyak praktek manajemen merasakan bahwa pendekatan tradisional tidak memadahi. Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menemukan bahwa kontak – kontak social karyawan pada pekerjaannya adalah juga penting dan bahwa kebosanan dan tugas – tugas yang bersifat pengulangan adalah factor – factor pengurang motivasi. Mayo dan lain – lainnya juga percaya bahwa manajer dapat memotivasi bawahan melalui pemenuhan kebutuhan – kebutuhan social mereka berguna dan penting.
Sebagai hasilnya, para karyawan diberi berbagai kebebasan untuk membuat keputusan sendiri dalam pekerjaannya. Perhatian yang lebih besar diarahkan kepada kelompok – kelompok kerja organisasi informal. Lebih banyak informasi disediakan untuk karyawan tentang perhatian manajer dan operasi organisasi.
Model Sumber Daya Manusia
Kemudian para teoritis seperti Mc. Gregor dan Maslow, dan para peneliti seperti Argyris dan Likert, melontarkan kritik kepada model hubungan manusiawi, dan mengemukakan pendekatan yang lebih “sophisticated” untuk memanfaatkan para karyawan. Model ini menyatakan bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak tidak hanya uangatau keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti. Mereka beralasan bahwa kebanyakan orang telah dimotivasi untuk melakukan pekerjaan secara baik dan bahwa mereka tidak secara otomatis melihat pekerjaan sebagai sesuatu yang tidak dapat menyenangkan. Mereka mengemukakan bahwa para karyawan lebih menyukai pemenuhan kepuasan dari suatu prestasi kerja yang baik. Jadi, para karyawan dapat diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuatan keputusan – keputusan dan pelaksanaan tugas – tugas.
Para manajer dapat menggunakan model motivasi hubungan manusiawi dan sumber daya manusia secara bersama. Dengan bawahannya manajer cenderung menerapkan model hubungan manusiawi. Mereka mencoba untuk mengurangi penolakan bawahan dengan perbaikan moral dan kepuasan. Bagi dirinya sendiri, manajer akan lebih menyukai model sumber daya manusia. Mereka merasa kemampuannya tidak digunakan secara penuh oleh sebab itu mereka mencari tanggung jawab yang lebih besar dari atasan – atasan mereka.
sumber:
-http://sandynugros.blogspot.co.id/2012/11/pandangan-motivasi-dalam-organisasi.html
Share:

Teori Motivasi

 MOTIVASI

Mungkin anda pernah mendengar kata motivasi diri, memberikan dorongan kepada diri sendiri untuk kuat menghadapi segala rintangan atau untuk mencapai semua yang diinginkan.
Motivasi akan mendorong diri anda untuk mewujudkan keinginan, inilah yang dimaksud dengan motivasi. Motivasi diri datang dari anda sendiri bukan karena orang lain yang menyuruh anda melakukan sesuatu. Karena ambisi dan keinginan, seseorang akan tergerak untuk menjadi lebih dari saat ini. Banyak orang yang memiliki keinginan dan ambisi yang besar untuk mendapatkan sesuatu, sayangnya mereka no action. Mereka hanya berdiam diri dan merenung takut dengan apa yang akan terjadi.

Padahal dengan motivasi diri sendiri saja mereka bisa mewujudkan apa yang seharusnya menjadi kenyataan. Karena kurangnya energi pendorong dalam diri seseorang maka mereka menjadi lemah dan takut. Dengan motivasi diri, hal ini akan menguatkan ambisi seseorang untuk pencapaian sesuatu. Motivasi akan mengarahkan energi positif demikian juga dengan mindset yang positif.
Motivasi diri akan semakin besra bila seseorang memiliki visi dan misi yang jelas. Mereka memiliki gambaran mental yang sangat jelas dari kondisi yang diharapkan dan keinginan untuk mencapainya juga cukup besar. Hanya dengan motivasi dirilah yang menyebabkan mereka melangkah untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Motivasi diri adalah melakukan apa yang seharusnya anda lakukan baik untuk hubungan dengan orang lain, meningkatkan karier dan mendapatkan cinta yang anda inginkan. Motivasi akan semakin jelas bila visi anda juga jelas.Anda akan mengetahui apa yang seharusnya anda lakukan dan anda akan percaya dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. Motivasi diri akan menciptakan kesuksesan pada diri sendiri.

Agar diri menjadi semakin termotivasi maka ketahuilah apa yang seharusnya anda inginkan, kemudian anda bisa meningkatkan energi dari keinginan tersebut untuk diwujudkan menajdi kenyataa, bukan hanya angan-angan saja. Karena motivasi sangat erat kaitannya dengan keinginan seseorang maka ada kalanya dalam mencapainya sering terjadi kegagalan.

Motivasi diri bisa anda miliki ketika anda bisa mengenali diri sendiri, sumber motivasi diri juga berasal dari keinginan yang akan diwujudkan oleh orang tersebut. Membangun motivasi diri memang tidak mudah, apalagi bila seseorang sering mengalami kegagalan. Untuk itu yang pertama dilakukan untuk membangun motivasi diri adalah dengan cara mengenali diri sendiri.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara memahami keprobadian pada diri sendiri, watak dan temperamen, mengenal bakat alami yang dimiliki dan kenalilah gambaran tentang diri sendiri dengan segala kelemahan dan kekurangan yang dimiliki. Tujuan pengenalan diri sendiri tersebut adalah untuk mempermudah terwujudnya keinginan mereka.

Untuk mengenali diri sendiri anda bisa bertanya pada orang terdekat karena dengan menanyakan mereka tentang diri anda sendiri maka akan memberikan gambaran yang tepat tentang diri anda, sikap anda dan gambaran tentang diri anda sebenarnya. Dengan mengetahui gambaran tersebut maka anda bisa mencatat atau merenungkan apa yang menjadi kekurangan anda dan apa yang menjadi kelebihan anda.
Kelemahan yang dikatakan oleh orang lain tentang diri anda inilah yang harus anda ubah agar menjadi kelebihan. Motivasi diri muncul dari kelemahan yang diungkapkan oleh orang lain. Selain itu anda juga bisa mengikuti beberapa test diantaranya test IQ. Melalui test ini anda akan mengetahui seberapa jauh kemampuan berpikir dan kepandaian anda.

Motivasi diri terhadap kelemahan yang dimiliki akan menimbulkan seseorang untuk mengembangkan diri. Dari beberapa potensi yang ada dalam diri sendiri maka mereka akan mengetahui potensi yang disimpannya.

Dalam mengembangkan diri anda juga harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi, bila anda percaya diri maka potensi yang terpendam dalam diri sendiri juga akan meningkat. Motivasi dan percaya diri adalah kunci anda untuk mengubah diri sendiri. Motivasi diri bisa anda lakukan dengan kepercayaan pada kemampuan diri sendiri, bangga terhadap diri sendiri dan memahami kekurangan yang ada pada diri sendiri. Bila anda menyesali kekuarangan anda maka hal ini bukanlah solusi yang tepat untuk mendapatkan apa yang anda inginkan.

Jenis-jenis motivasi manusia
Motivasi yag timbul dalam diri seseorang dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Kedua motivasi ini bisa menimbulkan seseorang menjadi lebih baik dan menciptakan apa yang mereka ingin kan menjadi kenyataan. Sumber kekuatan dalam diri seseorang adalah motivasi, maka motivasi bisa dijadikan kekuatan yang membuat mereka lebih baik dari sebelumnya.

• Motivasi intrinsik
Motivasi intrnsik merupakan motivasi yang timbul dari diri seseorang, tidak perlu adanya rangsangan dari luar. Dari dalam diri seseorang sudah ada dorongan yang menimbulkan mereka untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh mereka yang senang mendengarkan lagu, membaca dan menggambar, tanpa disuruh pun mereka akan melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Mereka akan mencari lagu atau buku yang akan dibaca tanpa harus disuruh orang atau mendapatkan dorongan dari orang lain. Motivasi intrinsik timbul karena keinginan diri sendiri, karena hobi atau karena kesadaran diri sendiri.
Motivasi intrinsik juga didorong dari tujuan kegiatan yang dilakukan. Sebagai contoh adalah kegiatan belajar. Belajar tentu memiliki tujuan yaitu ingin pandai dan mendapatkan nilai yang lebih baik. Seorang siswa yang belajar dengan sungguh-sungguh karena mereka ingin mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Motivasi intrinsik bisa dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di mulai dari dorongan dari dalam diri untuk mendapatkan sesuai yang penting dari kegiatan belajar tersebut.

• Motivasi ekstrinsik
Berbeda dari motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datang dari luar atau dari orang lain. Motivasi memang terlihat mudah namun seseorang akan bangkit dnegan motivasi dari orang lain yang lebih pandai atau lebih tua dari mereka. Namun motivasi juga bisa muncul dari orang yang lebih muda atau sebaya dengan orang tersebut.

Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal dari luar atau rangsangan yang didapatkan seseorang dari luar. Motivasi ini muncul karena seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu karena perintah orang lain. Misalnya saja seorang siswa harus belajar lebih giat untuk mendapatkan nilai bagus karena akan mengikuti ujian. Mereka terdorong untuk belajar bukan karena keinginan mendapatkan ilmu namun karena keinginan untuk mendapatkan nilai yang bagus.
Keinginan untuk mendapatkan nilai yang bagus, keinginan untuk mendapatkan pujian dari orang lain atau keinginan untuk mendapatkan hadiah merupakan motivasi yang bersifat ekstrinsik. Dorongan dari luar tersebut akan memotivasi seseorang agar kenginan mereka tercapai sekalipun dalam diri mereka tidak begitu antusias dengan apa yang dilakukan. Motivasi dari luar lebih banyak hasilnya untuk mengubah seseorang.

Kata Motivasi semangat hidup
Tak ada manusia yang sempurna di dunia ini, jadi anda tidak boleh pasrah dengan keadaan. Motivasi sangat diperlukan untuk menjadikan seseorang lebih baik dan lebih mudah dalam mencapai apa yang diinginkan. Melalui kata-kata motivasi yang diucapkan orang lain, seseorang akan tergerak untuk bangkit dari keterpurukan mereka. Motivasi juga bisa timbul ketika ada membaca buku atau anda sedang menyaksikan acar di televisi.

Motivasi manusia memang menjadi penyemangat dalam hidup bahkan tanpa motivasi seseorang akan menjadi orang yang lemah. Kata-kata motivasi memiliki kekuatan yang mendalam bukan hanya sekedar tulisan hitam diatas putih yang dibaca lalu ditutup lagi.

Motivasi menjadi penyemangat dalam hidup, dengan kata akan memberikan dorongan yang sangat besar. Motivasi dengan kata-kata akan memberikan dorongan yang sangat kuat bagi seseorang untuk mewujudkan apa yang diinginkan. Mereka akan mulai bangkit dari keterpurukan, kesedihan maupun keputus asaan yang dihadapi saat itu.

Berikut beberapa kata motivasi yang bisa memberikan dorongan untuk hidup lebih baik lagi:
• Senyuman adalah kekuatan yang hebat untuk mengalahkan kesedihan

Semua orang pasti pernah mengalami kesedihan, bahkan mereka terpuruk dengan keadaan yang cukup lama. Namun cobalah untuk tersenyum sekalipun itu sangat pahit dan sulit dilakukan. Ketahuilah bahwa senyuman akan meringankan beban anda, cobalah untuk membuka mulut sekalipun hanya sedikit. Senyuman akan menjadi kekuatan untuk menjauhkan anda dari kesedihan. Semua yang ada di dunia ini bukanlah abadi, Tuhan yang abadi, jadi ketika sedih datang, maka kesedihan tersebut tidaklah abadi.
Kesedihan akan hilang dengan mudah ketika anda mulai membuka diri, tersenyum dan melihat apa yang terjadi pada diri anda. Cobalah untuk melihat bagaimana orang lain merasakan kesedihannya. Apakah kesedihan yang anda rasakan saat ini lebih parah dari mereka, ataukah hanya kesedihan yang sangat kecil dibadingkan dengan apa yang mereka rasakan. Inilah saatnya anda tersenyum dan bangkit dari semua masalah.

Senyuman adalah cara yang mudah untuk mendapatkan kebahagiaan. Cobalah tersenyum tersenyum dan bukalah hati untuk memperbaiki semua yang anda alami.

• Hal tersulit dalam hidup adalah mengalahkan diri sendiri bukan mengalahkan orang lain
Setiap manusia yang ingin sukses , mereka harus mengalahkan diri mereka sendiri sebelum mengalahkan orang lain atau pesaingnya. Apa yang anda kalahkan dari diri anda? Emosi, rasa takut dan tidak percaya diri adalah bagian yang paling sulit dikalahkan dalam diri manusia. Hal yang kecil yang anda lakukan belum tentu terlihat oleh ada sendiri namun hal ini bisa berdampak besar bagi orang lain. Ketika emosi dan kurang percaya diri ada dalam diri anda, sangat sulit keberhasilan diraih.
Seorang tidak dilahirkan sukses, namun mereka akan sukses bila berjuang dari titik terendah menuju titik yang lebih tinggi. Keberhasilan tersebut didapat karena mereka bisa mengalahkan diri sendiri. Sesungguhnya mengalahkan emosi sendiri, menghilangkan rasa tidak percaya diri dan rasa takut adalah kunci untuk mencapai kesuksesan anda sendiri.

• Tidak ada manusia yang dirancang gagal, namun mereka yang gagal untuk merancang kesuksesan
Dari kalimat tersebut tentu anda yakin bahwa setiap orang itu bisa mendapatkan kesuksesan karena semua orang diciptakan untuk sukses.
Bila mereka gagal maka mereka yang gagal untuk merancang kesuksesan. Kesuksesan itu adalah manusia yang merancangnya, membuat rencana dan menjalankan rencana tersebut agar bisa meraih kesuksesan. Bila rencana yang dibuat tersebut tidak tepat maka mereka akan mengalami kegagalan.
Tuhan tidak merancang kegagalan pada manusia, mereka lah yang menciptakan kegagaln tersebut karena tidak memiliki kekuatan dalam diri sendiri untuk mengubah nasib menjadi lebih baik.

• Banyak orang yang menyesali hal yang belum dicapai, padahal mereka telah mendapatkan apa yang diminta
Taukah anda bahwa banyak orang yang tidak bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini dan selalu mengeluh dengan apa yang mereka belum dapatkan.
Padahal mereka telah mendapatkan lebih dari yang mereka minta, itulah manusia yang selalu menginginkan hal yang lebih dari hal yang telah lebih mereka miliki. Tuhan memberikan kita semua yang kita inginkan,hanya waktu dan tempat serta bagaimana cara Tuhan untuk memberikan keinginan tersebut yang belum kita ketahui.

Beberapa kalimat motivasi tersebut adalah gambaran bagaimana sebuah kata akan menggugah seseorang untuk lebih baik lagi. Motivasi adalah power bagi siapa saja agar mereka lebih memaknai arti hidup, tidak mudah menyerah dan lebih optimis. Bila motivasi dalam diri masih kurang, motivasi dari luar adalah rangsangan yang luar biasa untuk mendapatkan kesuksesan.

Motivasi manusia adalah untuk kesuksesan mereka, bukan untuk kesuksesan orang lain.
Seberapa jauh anda memaknai motivasi tersebut maka anda akan mengetahui bagaimana kekuatan yang ada dalam motivasi yang anda dapatkan. Kekuatan dalam diri sendiri akan lebih besar ketika motivasi dalam diri muncul dengan sendirinya. Motivasi adalah dorongan untuk sukses, hidup tanpa motivasi adalah kosong. Kekosongan inilah yang menyebabkan seseorang menjadi hancur dan menjadi manusia yang tidak bersyukur.

sumber:
-http://ahlipresentasi.com/pengertian-tentang-teori-motivasi-instrinsik-dan-motivasi-ekstrinsik/
Share:

Manajemen Pengawasan

PENGAWASAN ( CONTROLLING )
I. PENGERTIAN
           Dari sejumlah fungsi manajemen, pengawasan merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam pencapaian tujuan manajemen itu sendiri. Fungsi manajemen lainnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan tidak akan dapat berjalan dengan baik apabila fungsi pengawasan ini tidak dilakukan dengan baik. Demikian pula halnya dengan fungsi evaluasi terhadap pencapaian tujuan manajemen akan berhasil baik apabila fungsi pengawasan telah di lakukan dengan baik. Dalam kehidupan sehari-hari baik kalangan masyarakat maupun di lingkungan perusahaan swasta maupun pemerintahan makna pengawasan ini agaknya tidak terlalu sulit untuk di pahami. Akan tetapi untuk memberi batasan tentang pengawasan ini masih sulit untuk di berikan.
            Bagi para ahli manajemen, tidak mudah untuk memberikan defenisi tentang pengawasan, karena masing-masing memberikan defenisi tersendiri sesuai dengan bidang yang di pelajari oleh ahli tersebut.
Berikut beberapa pendapat ahli tentang pengertian pengawasan:
1. Kamus Bahasa Indonesia
istilah “Pengawasan berasal dari kata awas yang artinya memperhatikan baik-baik, dalam arti melihat sesuatu dengan cermat dan seksama, tidak ada lagi kegiatan kecuali memberi laporan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya dari apa yang di awasi”.
2. HaroldKoonz yang dikutip oleh JohnSalinderho
Pengawasan adalah Pengukuran dan pembetulan terhadap kegiatan para bawahan untuk menjamin bahwa apa yang terlaksana itu cocok dengan rencana. Jadi pengawasan itu mengukur pelaksanaan dibandingkan dengan cita-cita dan rencana, memperlihatkan dimana ada penyimpangan yang negatif dan dengan menggerakkan tindakan-tindakan untuk memperbaiki penyimpangan penyimpangan, membantu menjamin tercapainya rencana-rencana.
3. Prayudi
Pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang di jalankan, dilaksanakan, atau diselenggarakan itu dengan apa yang dikehendaki, direncanakan atau diperhatikan.
4. Robert JMockler
pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur deviasi-deviasi dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang dimiliki telah dipergunakan dengan efektif dan efisien.
II. TIPETIPE PENGAWASAN
Ada tiga tipe pengawasan (controlling), yaitu :
A).Pengawasan pendahuluan(feed forward control)
Dirancang untuk mengantisipasi adanya penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.
B).Pengawasan yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan kegiatan(concurrent control)
Merupakan proses di mana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui
dulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan – kegiatan bias dilanjutkan, untuk menjadi semacam peralatan “double check” yang telah
menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
C).Pengawasan umpan balik(feedback control)
Mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.
III.TAHAP-TAHAP PROSES PENGAWASAN
Tahap Proses Pengawasan :
1.Tahap Penetapan Standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk standar yang umum yaitu :
-standar phisik
-standar moneter
-standar waktu
2.Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.
3. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan, laporan, metode, pengujian, dan sampel.
4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagai manajer.
5. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi
Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan.
  • Menurut Kadarman (2001, hal. 161) langkah-langkah proses pengawasan yaitu:
A.Menetapkan Standar
Karena perencanaan merupakan tolak ukur untuk merancang pengawasan, maka secara logis hal irri berarti bahwa langkah pertama dalam proses pengawasan adalah menyusun rencana. Perencanaan yang dimaksud disini adalah menentukan standar.
B.Mengukur Kinerja
Langkah kedua dalam pengawasan adalah mengukur atau mengevaluasi kinerja yang dicapai terhadap standar yang telah ditentukan.
C.Memperbaiki Penyimpangan
  • Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Menurut G. R. Terry dalam Sukama (1992, hal. 116) proses pengawasan terbagi atas 4 tahapan, yaitu:
A. Menentukan standar atau dasar bagi pengawasan.
B. Mengukur pelaksanaan
C. Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan temukanlah perbedaan jika ada.
D. Memperbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat.
IV.PENTINGNYA PENGAWASAN
Suatu organisasi akan berjalan terus dan semakin komplek dari waktu ke waktu, banyaknya orang yang berbuat kesalahan dan guna mengevaluasi atas hasil kegiatan yang telah dilakukan, inilah yang membuat fungi pengawasan semakin penting dalam setiap organisasi. Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasi itu sendiri maupun bagi para pekerjanya.
  • Ada beberapa alasan mengapa pengawasan itu penting, diantaranya:
1. Perubahan lingkungan organisasi
Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus – menerus dan tidak dapat dihindari, seperti munculnya inovasi produk. Melalui fungsi pengawasan manajer mendeteksi perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa organisasi sehingga mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan yang diciptakan perubahan yang terjadi.
2. Peningkatan kompleksitas organisasi
Semakin besar organisasi, semakin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati – hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin kualitas dan profitabilitas tetap terjaga. Semuanya memerlukan pelaksanaan fungsi pengawasan dengan lebih efisien dan efektif
3. Meminimalisasikan tingginya kesalahan – kesalahan
Bila para bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana melakukan fungsi pengawasan. Tetapi kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan. Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan tersebut sebelum menjadi kritis.
4. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang
Bila manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab atasan itu sendiri tidak berkurang. Satu – satunya cara manajer dapat menentukan apakah bawahan telah melakukan tugasnya adalah dengan mengimplementasikan sistem pengawasan.
5. Komunikasi
6. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi
Langkah terakhir adalah perbandingan petunjuk dengan standar, penentuan apakah tindakan koreksi perlu diambil dan kemudian pengambilan tindakan.
V.PERANCANGAN PROSES PENGAWASAN
Wiliam H. Newman menetapkan prosedure sistem pengawasan dimana dikemukakan 5 jenis pendekatan, yaitu:
1) Merumuskan hasil yang di inginkan
Yang dihubungkan dengan individu yang melaksanakan.
2) Menetapkan penunjuk hasil
Dengan tujuan untuk mengatasi dan memperbaiki penyimpangan sebelum kegiatan diselesaikan, yaitu dengan:
Pengukuran input
Hasil pada tahap awal
Gejala yang dihadapi
Kondisi perubahan yang diasumsikan
3) Menetapkan standar penunjuk dan hasil
Dihubungkan dengan kondisi yang dihadapi.
4) Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik
Dimana komunikasi pengawasan didasarkan pada prinsip manajemen by excetion yaitu atasan diberi informasi bila terjadi penyimpangan pada standar.
5) Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi
VI.BIDANG BIDANG PENGAWASAN STRATEGIS
Bidang strategik yang dapat membuat organisasi secara keseluruhan mencapai sukses yaitu :
1.  Transaksi Keuangan
o Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.
o Manajemen Kas (Cash Management)
o Pengelolaan Biaya (Cost Control)
2. Hubungan Manajer dan Bawahan
Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik dan terjaga. Sebisa mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan bawahan, bukan hubungan searah dimana manager terus-terusan memberi perintah kepada bawahan tanpa mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya. Bila ada hubungan harmonis seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan tercipta team kerja yang solid dan kuat dalam menjalankan perusahaan.
VII.ALAT BANTU PENGAWASAN MANAJERIAL
Alat-alat pengawasan yang paling dikenal dan paling umum digunakan adalah :
1) Manajemen Pengecualian (Management by Exception)
Manajemen pengecualian adalah teknik pengawasan yang memungkinkan hanya penyimpangan kecil antara yang direncanakan dan kinerja aktual yang mendapatkan perhatian dari wirausahawan. Manajemen penegecualian didasarkan pada prinsip pengecualian, prinsip manajemen yang muncul paling awal pada literatur manajemen. Prinsip pengecualian menyatakan bahwa bawahan menangani semua persoalan rutin organisasional, sementara wirausahawan menangani persoalan organisasional non rutin atau diluar kebiasaan.
2) Management Information System (MIS)
MIS yaitu suatu metoda informal pengadaan dan penyediaan bagi manajemen, informasi yang diperlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk membantu proses pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan, pengawasan dan operasional organisasi yang dilaksanakan secara efektif.
MIS dirancang melalui beberapa tahap utama yaitu :
1. Tahap survei pendahuluan dan perumusan masalah.
2. Tahap desain konseptual.
3. Tahap desain terperinci.
4. Tahap implementasi akhir.
Kriteria agar MIS berjalan efektif, yaitu :
• Mengikut sertakan pemakai dalam tim perancangan
• Mempertimbangkan secara hati-hati biaya system
• Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi
• Adanya pengujian pendahuluan
• Menyediakan latihan dokumentasi tertulis bagi para operator dan pemakai system
Sedangakan criteria utama MIS efektif yaitu :
• Pengawasan terhadap kegiatan yang benar
• Tepat waktu dalam pemakainya
• Menekan biaya secara efektif
• System yang digunakan harus tepat dan akurat
• Dapat diterima oleh yang bersangkutan
3) Analisa Rasio
Rasio adalah hubungan antara dua angka yang dihitung dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Analisa rasio adalah proses menghasilkan informasi yang meringkas posisi financial dari organisasi dengan menghitung rasio yang didasarkan pada berbagai ukuran finansial yang muncul pada neraca dan neraca rugi-laba organisasi.
4) Penganggaran
Anggaran dalam organisasi ialah rencana keuangan yang menguraikan bagaimana dana pada periode waktu tertentu akan dibelanjakan maupun bagaimana dana tersebut akan diperoleh. Anggaran juga merupakan laporan resmi mengenai sumber-sumber keuangan yang telah disediakan untuk membiayai pelaksanaan aktivitas tertentu dalam kurun waktu yang ditetapkan. Disamping sebagai rencana keuangan, anggaran juga merupakan alat pengawasan.
Anggaran adalah bagian fundamental dari banyak program pengawasan organisasi. Pengawasan anggaran atau Budgetary Control itu sendiri merupakan suatu sistem sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu anggaran untuk mengawasi kegiatan-kegiatan manajerial, dengan membandingkan pelaksanaan nyata dan pelaksanaan yang direncanakan.
VIII.KARAKTERISTIK PENGAWASAN YANG EFEKTIF
Agar pengawasan efektif, maka para manajer  harus menghayati reaksi manusia terhadap sistem pengawasan.  Manusia tidak begaitu saja  menerima pengawsan  yang  dilakukan manajer.
Reaksinya bermacam-macam menolak sekali pengawsan terhadapnya, mempertahankan diri dar isistem pengawasan  yang diterapkan padanya dan  membela kinerja dan  menolak sasaran kinerja yang tersirat dan tersurut  pada tujuan.  Hal ini makin jelas bila sumber daya terbatas   dan situasi  penuh tekanan.  Dalam situasi seperti itu ,  orang cenderung  untuk  mempertahankan  hasil  kerja yang dibatasi  oleh  kendala sehingga pengawasan  biasanya  tidak  dikehendaki.
* Stoner  mengemukakan bahwa  pengawasan  yang efektif  itu   haruslah memenuhi   persyaratan  sbb:
1. Ketepatan
2. Sesuai waktu,
3. Objektif dan kompherensif ,
4. Fokus pada titik pengawasan strategis,
5. Realistis secara ekonomis
  *Menurut Schermerhorn , agar supaya pengawasan itu efektif haruslah :
  1. Berorientasi pada hal-hal yang strategis pada hasil-hasil
  2. Berbasis informasi
  3. Tidak kompleks
  4. Cepat dan berorientasi perkecualian
  5. Dapat dimengerti
  6. Luwes
  7. Konsisten dengan struktur organisasi
  8. Dirancang untuk mengakomodasi pengawasan diri
  9. Positif mengarah ke perkembangan , perubahan dan perbaikan
  10. Jujur dan objektif
Sistem pengawasan yang efektif itu seharusnya mendukung strategis dan memfokuskan diri pada apa yang harus dilakukan , tidak saja pada usaha pengukuran .  Pokok perhatian ada pada kegiatan yang penting bagi tercapainya tujuan organisasi.
Sistem pengawasan harus mendukung usaha menyelesaikan masalah dengan pengambilan keputusan , tidak haanya menunjukkan penyimpangan-penyimpangan. Sistem tersebut harus dapat menunjukan mengapa terjadi penyimpangan dan apa yang harus dilakukan untuk perbaikannya.
Sistem pengawasan harus dapat dengan cepat atau dini mendeteksi penyimpangan sehingga tindakan perbaikan dapat pula dilakukan dengan segera agar terhindar hal-hal yang tidak diharapkan ; kalau perlu dengan cara-cara pengecualian .
Sistem pengawasan yang efektif memberikan informasi yang cukup bagi para pengambil keputusan , artinya informasi yang mudah dimengerti , padat . Sistem pengawasan harus dapat mengakomodasi situasi yang unik atau yang berubah-ubah . Sistem pengawasan harus pula dapat mengakomodasikan kapasitas seseorang untuk mengawasi dirinya sendiri . Yang penting harus ada saling percaya , komunikasi dan partisipasi pihak-pihak yang berkepentingan . Pengawasan diri tercipta bila rancang bangun kerja itu jelas dan pemilihan orang yang mampu bagi pekerjaannya dilakukan dengan baik .
Sistem pengawasan harus menitik-beratkan  pada pengembangan , perubahan dan perbaikan ; kalau dapat sanksi dan peringatan itu diminumkan . Kalau sanksi diperlukan haruslah dilaksanakan dengan hati-hati dan manusiawi . Akhirnya sistem pengawasan harus jujur dan objektif artinya tidak memihak , dan satu-satunya tujuan adalah peningkatan kerja .
Kesimpulan :
  1. Pengawasan saja tidak cukup , karena reaksi manusia selalu negative terhadapnya .
  2. Pengawasan harus efektif dan persyaratan untuk kita dipenuhi .
SUMBER
Share:

Kamis, 05 Januari 2017

PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK

PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK

A. Pendahuluan

Konflik bisa terjadi karena perbedaan dalam pemaknaan yang
berakibat dari perbedaan pengalaman.Perbedaan pengalaman dapat dilihat
dari perbedaan latar belakang kebudayaan yang membentuk pribadipribadi
yang berbeda. Ketika dua orang sepakat mengenai interpretasi satu
sama lain, mereka dikatakan telah mencapai makna interpersonal. Makna
interpersonal adalah makna yang terbentuk oleh pribadi-pribadi dengan
pengalaman hidupnya yang berbeda-beda.
Semua sumber daya manusia harus dapat memahami dengan benar
budaya organisasinya, karena pemahaman ini sangat berkaitan dengan
setiap langkah ataupun kegiatan yang dilakukan berdasarkan budaya
organisasi.Perilaku individu dalam organisasi juga sangat berpengaruh
pada berjalannya sebuah organisasi.Individu yang berasal dari organisasi
yang berbeda dan kemudian harus bergabung dengan individu yang
berasal dari organisasi lainnya dan tergabung menjadi anggota organisasi
yang baru tidak lah mudah. Dari hasil wawancara awal peneliti dengan
seorang narasumber, peneliti mendapatkan informasi bahwa terdapat
konflik antar karyawan setelah merger, “Jelas ada konflik setelah merger,
sebelum merger saja sudah sering terjadi konflik. Konflik terjadi karena
mereka berasal dari perusahaan yang berbeda”, tegas narasumber.Menurut
narasumber, konflik ini terlihat tidak hanya konflik secara fisik atau
perkataan, tetapi lebih ke cara berpikir.Contohnya konflik itu terlihat dari
cara kasir ex Lippo dengan kasir ex Niaga dalam menghitung uang yang
berbeda.Cara kerja ini terbentuk dari budaya organisasi lama masingmasing
karyawan yang masih sering terlihat.
Mengendalikan konflik berarti menjaga tingkat konflik yang
kondusif bagi perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi untuk
menjamin efektivitas dan dinamika organisasi yang optimal.Konflik yang
terjadi disini diakibatkan karena perbedaan latar belakang budaya
organisasi sebelum merger yang masih melekat pada setiap
karyawannya.Konflik tidak baik dan tidak buruk, tergantung bagaimana
cara orang memanajemeninya. Jika dimanajemeni dengan baik, konflik
akan menghasilkan sesuatu yang baik, tetapi apabila dimanajemeni dengan
buruk maka konflik akan menghasilkan sesuatu yang buruk pula
(Wirawan, 2010:115). Dalam peneitian ini penulis ingin mengetahui
manajemen konflik yang ada di CIMB Niaga Cabang Yogyakarta pada
periode November 2008 – November 2010.

B. Kerangka Teori

1. Komunikasi Organisasi
Komunikasi merupakan aspek dan elemen yang penting dalam fungsi
sebuah organisasi. Diperlukannya koordinasi dalam setiap organisasi
supaya masing-masing bagian dari organisasi dapat bekerja menurut
semestinya dan tidak mengganggu bagian lainnya. Suatu organisasi
terbentuk apabila aktivitas organisasi memerlukan lebih dari satu orang
untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu suatu organisasi melibatkan
anggotanya dalam interaksi kerja sama.
Komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk menyampaikan
informasi yang benar dan tepat waktu kepada orang yang ahli dalam
bidangnya dalam organisasi supaya dapat meningkatkan prestasi
organisasi. Komunikasi organisasi adalah perilaku pengorganisasian yang
terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi
dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi (Pace dan Faules,
1998:33).Greenbaunm mengatakan bahwa bidang komunikasi organisasi
termasuk arus komunikasi formal dan informal dalam organisasi
(Muhammad, 2009:65-67).Dia membedakan komunikasi internal dengan
ekternal dan memandang peranan komunikasi terutama sekali sebagai
koordinasi pribadi dan tujuan organisasi dan masalah menggiatkan
aktivitas.
Komunikasi itu tidak hanya penyampaian informasi dan pengertian
yang diterima oleh penerima pesan/komunikan, akan tetapi juga dapat
membentuk perilaku organisasional yang diharapkan semua anggota
organisasi tahu akan tugas pokok, wewenang serta tanggung jawabnya
dalam menjalankan roda organisasi. Di dalam sebuah organisasi pasti
terdiri dari beberapa kelompok. Kelompok adalah sekumpulan orang yang
mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang
mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.
Komunikasi kelompok adalah suatu studi tentang segala sesuatu yang
terjadi pada saat individu-individu berinteraksi dalam kelompok kecil dan
bukan deskripsi mengenai bagaimana seharusnya komunikasi terjadi, serta
bukan pula sejumlah nasehat tentang cara-cara bagaimana yang harus
ditempuh (Alvin, 2006:8). Apabila jumlah orang yang dalam kelompok itu
sedikit yang berarti kelompok kecil ( small group communication) yang
terkadang disebut micro group. Kelompok kecil adalah kelompok
komunikasi yang dalam situasi terdapat kesempatan untuk member
tanggapan secara verbal atau dalam komunikasi kelompok komunikator
dapat melakukan komunikasi antar pribadi dengan salah seorang anggota
kelompok, seperti yang terjadi pada acara diskusi kelompok belajar,
seminar dan lainnya.Sedangkan jika jumlahnya banyak yang berarti
kelompoknya besar (large group communication) yang terkadang disebut
macro group yaitu yang terjadi dengan sekumpulan orang yang sangat
banyak dan komunikasi antar pribadi (kontak pribadi) jauh lebih kurang
atau susah untuk dilaksanakan, karena terlalu banyaknya orang yang
berkumpul seperti hanlnya yang terjadi pada acara kampanye dan lainnya.
2. Nilai-Nilai Organisasi
Nilai sebagai pedoman seseorang dalam berperilaku di lingkungannya
dapat dilihat juga ketika seseorang saling berkomunikasi satu sama lain.
Komunikasi yang dilakukan antar pribadi dengan latar belakang budaya
yang berbeda kemudian perbedaan latar belakang budaya tersebut disatukan
maka akan membentuk sebuah kultur kerja yang baru. Seiring dengan
berjalannya proses penyesuaian dengan kultur kerja yang baru, pasti
didapati adanya konflik antar anggota organisasi yang sedang melakukan
penyesuaian.
Nilai-nilai organisasi adalah apa yang secara aktual menjadi praktek
dari organisasi tersebut dan apa yang disaksikan, diyakini, dipercaya,
dilakukan dan dipraktekkan oleh para karyawan di organisasi. Nilai-nilai
dalam organisasi dapat dirunah melalui dua jalur dan keduanya harus
ditempuh secara bersamaan. Karena jika tidak maka perubahan nilai-nilai
akan mengalami kepincangan dalam prakteknya.
3. Konflik dan Manajemen Konflik
Konflik merupakan salah satu esensi dari kehidupan dan
perkembangan manusia yang memiliki karakteristik yang beragam.Konflik
merupakan hal yang tak terhindarkan. Manusia memang diciptakan dengan
sifat-sifat yang berbeda satu sama lain. Tak jarang manusia memiliki asumsi
yang berbeda terhadap suatu hal yang sama. Perbedaan pendapat dan
persepsi ini merupakan sumber konflik.Konflik merupakan suatu fenomena
yang sering kali tidak bisa dihindari dan menghambat pencapaian tujuan
organisasi.
Manajemen konflik (Wirawan, 2010:129) merupakan proses pihak
yang terlibat konflik atau pihak ketiga yang menyusun strategi konflik dan
menerapkannya untuk mengendalikan konflik agar menghasilkan resolusi
yang diinginkan. Manajemen konflik bisa dilakukan oleh pihak yang terlibat
6
konflik ataupun pihak ke tiga untuk menyelesaikan konflik yang
dihadapinya. Manajemen konflik merupakan proses penyusunan strategi
konflik sebagai rencana untuk memanajemeni, mengendalikan, mengubah
konflik menjadi menguntungkan. Organisasi harus belajar dari konflik yang
terjadi didalam organisasi.

C. Hasil dan Analisis

1. Hasil Penulisan

1.1 Perbedaan Sebelum dan Sesudah Merger
Merger memiliki dampak positif dan negatif bagi anggota
organisasi. Percampuran dua budaya organisasi ini sama dengan
mencampurkan perbedaan nilai-nilai yang dianut tiap anggotanya.
Penggabungan dua organisasi ini harus diselaraskan supaya dapat
meminimalisir perbedaan-perbedaan yang ada.Adaptasi setiap
karyawan itu penting ketika perusahaan melakukan merger menjadi
sebuah perusahaan yang baru dengan melibatkan karyawan yang
sama. Namun untuk memulai sebuah adaptasi, perusahaan perlu
mendukung adanya program-program. Selain budaya, perbedaan
dapat dilihat pada sistem kerja berdasarkan visi dan misi
perusahaan yang baru.CIMB Niaga sudah membuat sebuah
program atas penggabungan sistem kerja, pendidikan dan budaya,
sehingga menjadi sebuah sistem yang baru dengan
mengkolaborasikan dua sistem kerja yang lama tanpa
mengesampingkan salah satu sistem kerja perusahaan yang lain.

1.2 Permasalahan Baru Setelah Merger

Permasalahan baru pada perusahaan ini hanya berupa
persaingan yang hanya terjadi pada setiap karyawan untuk
mencapai karir yang mereka ingjnkan masing-masing. Masalah
tersebut tidak ada hubungannya dengan merger, karena setiap
karyawan baik ex Lippo maupun ex Niaga berusaha mencari karir
pada level atas. Pada awal merger, permasalahan lebih ditekankan
pada ego, arogansi, sistem yang baru dan tentunya dampak dari
merger tersebut.

1.3 Konflik di CIMB Niaga Yogyakarta

Selain latar belakang budaya berbeda, salah satu penyebab
munculnya konflik karena perbedaan nilai yang menjadi patokan
tiap orang dalam berperilaku.Nilai adalah arahan dalam berperilaku
sehari-hari. Ketika karyawan bekerja dengan aktivitas kerja yang
selaras dengan sesuatu yang mereka anggap penting, maka energy,
motivasi, hasrat dan keinginan mereka pun akan muncul untuk
mencapai tujuan tersulit sekalipun. Nilai kerja dan nilai pribadi bisa
menjadi sumber daya hebat untuk suatu organisasi.Nilai yang tidak
jelas atau tidak diketahui bisa menghasilkan konflik yang dapat
menghambat kinerja karyawan.
Karyawan ex Lippo maupun karyawan ex Niaga memiliki
background sistem kerja yang berbeda. Ketika dua perusahaan
tersebut menjadi satu, karyawan karyawan yang memiliki budaya
kerja yang berbeda akan saling bekerja sama memahami budaya
kerja karyawan lainnya. Proses kerjasama ini yang nantinya akan
menimbulkan konflik-konflik dalam perusahaan.Menurut
pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa permasalahan hanya pada
struktural saja, permasalahan dari sisi lain pun juga dapat dilihat
dari hasil wawancara informan yang berasal dari ex Niaga, yang
tidak memungkiri adanya konflik interpersonal dalam perusahaan
mereka. Konflik itu wajar adanya, manusia memiliki karakter dan
ego yang berbeda-beda. Inilah yang menyebabkan sering terjadinya
konflik, entah interpersonal maupun konflik lainnya
1.4 Peran Nilai-Nilai Organisasi dalam Manajemen Konflik
Di CIMB Niaga setiap karyawan bekerja dan berperilaku
berlandaskan budaya organisasi baru yaitu High Performance
Culture.Di dalam budaya yang baru itu, setiap karyawan dituntut
untuk memberikan performa, integritas yang baik kepada
perusahaan.Budaya High Performance Culture ini membuat para
karyawan lebih peduli pada penetapan visi dan misi
perusahaan.Misi adalah pernyataan tentang kegunaan perusahaan
itu.Visi dan misi tidak lengkap karena mereka hanya menjelaskan
fokus eksternal utama. Kejelasan tentang nilai akan memberi
landasan untuk bertindak. Selain visi dan misi, para karyawan juga
harus menentukan bagaimana mereka akan bekerja sama.
Orang bekerja untuk alasan yang berbeda dan
menginginkan hal yang berbeda pula.Perbedaan tujuan ini dapat
menimbulkan sebuah konflik di dalam sebuah organisasi.Dalam
sebuah konflik dibutuhkan sebuah manajemen konflik yang
bertujuan untuk menyusun strategi konflik dan menerapkannya
untuk mengendalikan konflik agar menghasilkan resolusi yang
diinginkan. Dari pemaparan di atas maka dapat dijabarkan untuk
melihat manajemen konflik yang digunakan dalam konflik yang
terjadi sebagai berikut:

2. Analisis Data

Dalam CIMB Niaga ini manajemen konflik dengan cara
meminimalisir adanya potensi-potensi konflik. Penggabungan dua
perusahaan yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda yang
mengakibatkan perbedaan cara berpikir dan berkomunikasi memiliki
Konflik Nilai-nilai Manajemen Konflik
potensi adanya konflik, maka dari setiap divisi memilih cara untuk
sering mengadakan pertemuan guna mengakrabkan karyawan satu sama
lain. Unsur nilai yang ada dalam pertemuan rutin adalah musyawarah
dan mufakat. Selain itu acara gathering yang biasanya berupa outbond
mengandung unsur gotong royong dialamnya. Apabila konflik yang
terjadi sudah dapat dikatakan mengganggu kinerja karyawan, maka
manajemen konflik berupa pembentukan “agents of change” yang
berisi para manajer lini. Manajemen konflik lainnya adalah dengan
diadakannya Focus Group Discussion. Dalam Focus Group Discussion
ini mengandung unsur musyawarah dan mufakat juga, seperti
pertemuan-pertemuan rutin yang diadakan guna mencapai hasil yang
sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

D. Kesimpulan

Dalam hasil penulisan ini juga ditemukan bahwa pelaksanaan merger
dua perusahaan menjadi satu perusahaan akan menimbulkan sebuah
konflik, konflik tersebut dapat terlihat di fase awal merger. Oleh karena
itu perlu adanya manajemen konflik yang harus dilakukan oleh CIMB
Niaga untuk (1) mencegah gangguan kepada anggota organisasi untuk
memfokuskan diri pada visi, misi, dan tujuan organisasi, (2) memahami
karyawan lain dan menghormati keberagaman yang terjadi dalam
organisasi.
Manajemen konflik yang saat ini dilakukan hanya pada saat ketika
terjadi konflik yang dianggap besar dan ternyata konflik yang saat ini
terjadi hanya berbentuk persaingan, perbedaan pendapat, dan antar divisi
yang tidak ada hubungannya dengan adanya merger, sehingga
penyelesaian manajemen konflik ini sering diselesaikan oleh karyawan
atau kepala di dalam divisi yang mengalami konflik dan itu jarang terjadi
karena manajemen konflik sudah dilakukan secara intens pada
awal merger. Tetapi CIMB Niaga ini sudah memiliki tim yang
bernama agents of change yang selalu mengontrol adanya kemungkinankemungkinan
permasalahan yang dapat muncul sewaktu-waktu.
Tim agents of change ini membawa unsur nilai budaya musyawarah dan
mufakat sama seperti manajemen konflik yang berupa pertemuan
rutin. Dengan adanya manajemen konflik tersebut maka membuat
karyawan terlihat semakin kompak dan berhasil untuk menyatukan budaya
kedua bank tersebut.

E. Daftar Pustaka

Alvin A.Goldberg-Carl E. Larson, 2006. Komunikasi Kelompok Proses
Diskusi Dan Penerapannya. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Muhammad, Arni. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Pace, R Wayne dan Don F. Faules. 1998. Komunikasi Organisasi: Strategi
meningkatkan kinerja perusahaan.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wirawan. 2010. Konflik dan Manajemen Konflik: Teori, Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta: Salemba Humanika.
Share: